Cara menganalisis karya seni rupa 2 dimensi

 Menganalisis Karya Seni Rupa 2 Dimensi - Karya seni merupakan ciptaan yang sedemikian rupa menjadi artistik atau benda estetik. Karya tersebut banyak sekali, mulai dari visual, audio atau bahkan pertunjukan. Nah pada artikel ini kita mau bahasa tentang menganalisis karya seni rupa 2 dimensi yang mana berbentuk visual. 

Karya seni 2 dimensi sendiri tidak memiliki ketebalan atau juga juga ketinggian karena hanya ada tinggi dan lebar saja. Teman-teman sebagai contoh bisa menganalisis berupa lukisan atau gambar seperti gunung atau pemandangan yang lain. Atau juga gambar figure. Kebanyakan dan yang paling sering ialah lukisan, batik hingga kaligrafi.

Seni dua dimensi umumnya bertujuan untuk dijadikan hiasan saja, berikut hasil analisis dari karya seni 2 dimensi.

I. Lembaran Pertama (Gambar Lukisan)


II. Lembaran kedua
Analisis Penciptaan Karya Seni Rupa 2D
Lukisan

Identitas   :
a.       Jenis karya        : Karya seni rupa 2 d
b.      Judul karya        : Lukisan pemandangan
c.       Pencipta/tahun  : Asep Regiana / 23 maret 2013


III. Lembaran kedua
Format Analisis Karya Seni Rupa 2D

1.      Konsep


a.       Deskripsi 
Pengertian      : Seni rupa 2 dimensi adalah sebuah karya seni rupa mempunyai batas dua sisi, yakni sisi panjang dan lebar
Bentuk            : Karya seni rupa tidak punya ruang karena tidak memiliki ketebalan dan ketinggian. Sehingga, hasil dari karya seni ini hanya dapat dinikmati dari satu arah saja.
Tujuan            : Karya seni yang hanya bisa dinikmati keindahannya saja atau sebagai hiasan.

b.      Hasil analisis
Pengertian      : Lukisan ini sudah sesuai dengan pengertian seni rupa 2 dimensi yang mempunyai batas dua sisi, yakni sisi panjang dan lebar.
Bentuk            : Lukisan tersebut sudah sesuai dengan bentuk seni rupa  2 dimensi yang tidak mempunyai ruang karena tidak memiliki ketebalan dan ketinggian. 
Tujuan            : Lukisan tersebut bertujuan untuk dinikmati keindahannya saja atau sebagaian hiasan.

2.      Unsur

a.       Deskripsi
Titik                 : Unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar disebut dengan bintik.
Garis               : Batas limit dari suatu benda, bidang, ruang, texture, warna dll. Garis memiliki dimensi yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang, pendek, lurus, tipis, tebal, vertikal, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring, putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik, gerak, ide dan lain sebagainya.
Bidang            : Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam dan pada karya seni rupa yang dihasilkan. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang terbentuk dari pertemuan ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna.
Bentuk            : Merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental, bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya. Dan bentuk plastis atau dalam bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.
Tekstur            : Ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik. 
Warna             : Berdasarkan cahaya, warna dapat dilihat dari tujuh spectrum warna dalam ilmu fisika. Sedangkan secara teorinya, warna dipelajari melalui dua pendekatan dimana salah satunya ialah melalui teori pigmen warna (goethe) yaitu butiran halus pada warna. Adapun beberapa istilah dalam teori warna pigmen diantaranya yaitu:
·         Warna primer atau warna dasar, yang terdiri dari warna merah, biru dan kuning.
·         Sekunder, warna yang didapat dari campuran kedua warna primer seperti warna jingga, hijau dan ungu.
·         Tersier, ialah warna hasil campuran dari kedua warna sekunder.
·         Analogus, merupakan deretan warna yang letaknya sampingan dalam satu lingkaran warna atau berdekatan, seperti pada deretan warna hijau menuju warna kuning.
·         Komplementer, merupakan warna yang kontras dan letaknya berseberangan dalam satu lingkaran warna, seperti contoh warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna ungu.
Gelap terang   : Dalam karya seni rupa dua dimensi berfungsi untuk menggambarkan benda seolah gambar tiga dimensi, memberikan kesan ruang / kedalaman, juga memberikan kontras pada gambar.  Tenik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi 
Ruang             : Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Unsur ruang pada karya seni dua dimensi bersifat semu / maya karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung, pipih, menjorok, datar, cembung, dan lain sebagainya.
 
b.      Hasil analisis
Titik                 : Pada lukisan tersebut terdapat titik namun sudah tidak terlihat lagi karena sudah menjadi garis yang membentuk lukisan.
Garis               : Pada lukisan tersebut  sudah terdapat garis yang terbentuk dari kumpulan titik baik berbentuk horizontal, gelombang, tipis, miring, pendek, patah, dan vertikal.
Bidang            : Pada lukisan tersebut terdapat bidang yang terbentuk dari garis-garis karena adanya pertemuan dari ujung garis dengan ujung garis yang dikombinasikan dengan warna.
Bentuk            : Pada lukisan tersebut sudah terdapat bentuk yakni bentuk pohon, awan,  batu, tanah dan bukit.
Tekstur            : Pada lukisan tersebut terdapat tekstur halus karena lukisan itu hanya dapat dilihat dari satu arah.
Warna             : Pada lukisan terebut terdapat beberapa warna seperti warna primer, sekunder, tersier, analogus dan komplementer.
Gelap-Terang : Pada lukisan tersebut terdapat Gelap-Terang pada bentuk tanah, pohon, batu dan bukit. 
Ruang             : Pada lukisan tersebut tidak terdapat ruang karena ruang hanya terdapat pada karya seni rupa 3 dimensi.

 


3.      Prinsip

a.       Deskripsi
Kesatuan         : Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
Keselarasan    keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
Penekanan      : penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
Irama             : irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Proporsi          proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
Keseimbangankeseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

b.      Hasil analisis
Kesatuan         : Pada lukisan tersebut terdapat satu kesatuan yang membuat lukisan telihat serasi antara pohon, batu dan tanah.
Keselarasan    : Pada lukisan tersebut terdapat keselarasan antara unsur yang berbeda baik bentuk warna untuk menciptakan keselarasan.
Penekanan     : Pada lukisan tersebut terdapat penekanan yang diperoleh karena adanya perbedaan yang mencolok pada warna dan bentuk.
Irama             : Pada lukisan tersebut terdapat irama karena adanya pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus menerus seperti pada lukisan awan dan tanahnya.
Proporsi          :  Pada lukisan tersebut tedapat proporsi pada pohon dan lingkungan sekitarnya
 
Keseimbangan: Pada lukisan tersebut keseimbangannya kurang tepat, karena pohonnya berada pada sisi kiri, sedangkan pada bagian sisi kanan, tidak terdapat bentuk (kosong).

4.      Medium

a.       Bahan
- Cat Minyak
- Cat Air
- Cat Akrilik
- Cat Poster
- Tinta Bak/Tinta Cina
- Pastel
 
b.      Alat
- Kuas
- Kuas Pagoda
- Kanvas
- Palet
 
c.       Teknik 
 Teknik yang digunakan adalah teknik plakat.

Post a Comment for "Cara menganalisis karya seni rupa 2 dimensi"

Mendukung Kami Dengan Klik Iklan.