Cut Nyak Dien atau dengan ejaan lama Tjoet Nya' Dhien adalah salah satu pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda saat perang Aceh waktu itu. Sebab perang Aceh ini sangat banyak sekali, dibagi menjadi dua penyebab yaitu penyebab umum dan khusus. Penyebab khususnya adalah pihak Belanda menuntut Agar Aceh mengakui kedaulatannya di Aceh. Sedangkan sebab umum perang Aceh dimulai dari curiganya Belanda terhadap Kerajaan Aceh menjalin hubungan dengan Negara lain sampai dituduh sering menggangu pelayanan kapal Belanda di Malaka bahkan sampai menenggelamkannya.
Sebutkan Identitas dan Keunggulan Tokoh Nasional Cut Nyak Dien
Pada artikel kali ini akan membahas tentang profil atau identitas dan keunggulan dari tokoh Cut Nyak Dhien, artikel ini bisa membantu kalian untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
Walau ia salah satu pahlawan perempuan tidak menyurutkan niat untuk terus mempertahankan tanah kelahiran dari penguasaan penjajah tidak berperikemanusiaan. Semasa kecilnya, Cut Nyak Dhien adalah anak yang sangat cantik. Dalam hal Pendidikan, ia memperolah pendidikan dalam hal Agama yang diajarkan dari orang tua serta guru Agama.
Pendidikan lain seperti memasak, melayani suami, dan soal kehidupan sehari-hari yang dididik dengan sangat baik. Tak heran ia disukai banyak laki-laki bahkan berusaha untuk melamarnya. Dan Akhirnya ia menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga pada usia 12 tahun dan dikaruni satu anak laki-laki.
Hal yang membuat Cut Nyak Dhien sangat marah yaitu tewasnya suami saat perang merebut kembali daerah VI Mukim, kemudian bersumpah untuk menghancurkan Belanda. Selang dua tahun ia menikah lagi dengan Teuku Umar yang lamarannya sempat ditolak olehnya. Lalu dengan dasar atas di persilahkan untuk ikut bertempur dalam medan perang akhirnya ia menerima lamaran tersebut.
Kemudian Teuku Umar melancarkan siasatnya untuk menipu dengan mendekati pihak Belanda, bahkan sampai-sampai disebut penghianat oleh orang Aceh. Namun Cut Nyak Dhien terus menasehatinya untuk terus melawan Belanda. Teuku Umar terus berhubungan dengan Belanda untuk memahami dan memperlajari taktik yang digunakan Belanda, sementara itu terus mengganti sebanyak mungkin orang Belanda di unit yang ia kuasai. Ketika orang Aceh cukup pasukan, Teuku Umar melancarkan rencana palsu kepada Belanda dengan ingin menyerang basis Aceh.
Lalu Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar pergi dengan pasukan dan dilengkapi dengan persejaataan, amunisi dan juga perlengkapan berat dan tidak pernah kembali. Pengkhianatan ini menyebabkan kekacauan hebat di pihak Belanda. akhirnya Belanda marah dan melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap keduanya. Selain itu Belanda sempat berganti-ganti pemimpin ( Jenderal ) akibat dari suksesnya tipuan dan tekanan mereka. Akhirnya Teuku Umar gugur terkena peluru musuh.
Kemudian Cut Nyak Dhien memulai memimpin pasukan kecil dan mencoba melupakan suaminya. Karena kondisi yang semakin tua , matanya sudah mulai rabun dan juga terkena penyakit encok serta sulitnya memperoleh makanan, hingga membuat pasukan-pasukannya merasa iba. Salah satu anak buahnya melaporkan ke Pihak Belanda tentang markasnya, kemudian penyerangan ke markas tidak bisa dihindari. Akhirnya Cut Nyak Dhien ditangkap walau mencoba mati-matian untuk menyerang musuh. Sementara anaknya berhasil melarikan dari ke hutan untuk meneruskan perlawanan yang dilakukan ayah dan ibunya.
Setelah penangkapan ia dibawa ke Banda Aceh, perawatan yang rutin rabun dan encoknya berangsur-angsur sembuh. Kemudian Cut Nyak Dhien di buang ke Sumedang Jawa Barat, mengingat terus berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tunduk. Karena usia yang sudah tua akhirnya ia meninggal dunia dengan gelar penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia.
Dari Profil diatas pastinya kalian sudah menemukan perilaku yang diteladani dan keunggulannya yaitu berani, tangguh dan pantang menyerah melawan penjajahan di Indonesia. Sekian pembahasan kali ini dan semoga bermanfaat untuk kalian. Bagikan artikel ini ke teman-teman kalian untuk semakin bermanfaat.
Post a Comment for "Keunggulan Tokoh Nasional Cut Nyak Dien - Tugas Bahasa Indonesia"